Kamis, 06 November 2014

Tulisan 4

 METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN              1. Apa yang dimaksud dengan Model Pengambilan Keputusan?
Model adalah percontohan yang mengandung unsur bersifat penyederhanaan untuk dapat di tiru (jika perlu). Pengambilan keputusan itu sendiri merupakan  suatu proses berurutan yang memerlukan penggunaan model secara cepat dan benar.

2. Apa pentingnya model terhadap pengambilan keputusan? Jelaskan !
Pentingnya model dalam suatu pengambilan keputusan, antara lain sebagai berikut:
1.     Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsur-unsur itu ada relevansinya terhadap masalah yang akan dipecahkan diselesaikan itu.
2.    Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan signifikan diantara unsur-unsur itu.
3.    Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan antar variabel. Hubungan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk matematika.
4.    Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.


3. Sebutkan dan jelaskan beberapa model pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Quade, Robert D. Speech, dan Gullet & Hicks!
v  Quade membedakan model ke dalam dua tipe:
1.     Model kuantitatif
serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. Ini dapat berupa persamaan, atau analisis lainnya, atau merupakan instruksi bagi computer, yang berupa program-program untuk computer. Adapun ciri-ciri pokok model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi, dan kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan pertimbangan atau intuisi mengenai proses dunia nyata (praktik) atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahannya.
2.    Model kualitatif
didasarkan atas asumsi-asumsi yang ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.

v  Gullet dan Hicks klasifikasi model pengambilan keputusan:
1.  Model Probabilitas
Umumnya model-model keputusannya merupakan konsep probabilitas dan konsep nilai harapan member hasil tertentu (the concept of probability and expected value). Adapun yang dimaksud dengan probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa tertentu (the chance of particular event occuring).         
Demikian juga halnya dengan probabilitas statistic atau proporsi statistic dikembangkan melalui pengamatan langsung terhadap populasi atau melalui sampel dari populasi tersebut.
Banyak kemungkinan dalam rangka pengambilan keputusan dalam organisasi, yang semuanya bertujuan mendapatkan sesuatu yang diharapkan masa mendatang, misalnya agar nantinya dapat menanggulangi terhadap kesulitan-kesulitan dalam masa resesi,  untuk dapat menaikkan tingkatan pendapatan masyarakat, lain sebagainya.
2.  Konsep tentang nilai-nilai harapan (the Concept of Expectedvalue)           
Dapat digunakan dalam pengambilan keputusan yang akan diambilnya nanti menyangkut kemungkinan-kemungkinan yang telah diperhitungkan bagi situasi dan kondisi yang akan datang. Adapun nilai yang diharapkan dari setiap peristiwa yang terjadi merupakan kemungkinan terjadinya peristiwa itu dikalikan dengan nilai kondisional. Sedangkan nilai kondisionalnya adalah nilai dimana terjadinya peristiwa yang diharapkan masih diragukan.
3.  Model Matriks
Selain model probabilitas dan nilai harapan (probability and excpected value), ada juga model lainnya. Model lainnya adalah model matriks (the payoff matrix model). Model matriks merupakan model khusus yang menyajikan kombinasi antara strategi yang digunakan dan hasil yang diharapkan. Gullett dan Hicks mengatakan :  “The payoff matrix is a particularly convenient method of displaying and summarizing the expected value alternative strategics”. Model matriks terdiri dari dua hal, yaitu baris dan lajur . Baris (Row) bentuknya menjajar , sedangkan Lajur (Coloum) bentuknya menegak (vertical) .
4.  Model Pohon Keputusan (Decision Tree Model)
Suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-masalah yang dihadapinya kedalam komponen-komponen, kemudian dibuatkannya alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing. Pohon keputusan dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam proyek yang sedang ditangani. 
5.  Model kurva Indiferen (Kurva Tak Acuh)
Kurva berbentuk garis dimana titik yang berada pada garis kurva tersebut mempunyai tingkat kepuasan atau kemanfaatan yang sama.
Kurva Indiferen mempunyai 4 ciri penting , yaitu :
a.    Kurva indiferen membentuk lereng yang negatif. Kemiringan yang ngatif menunjukkan fakta atau asumsi bahwa satu dapat diganti dengan komoditas lain sehingga konsumen mempunyai tingkat kepuasan yang tetap sama.
b.    Jika ada dua kurva indiferen dalam suatu keadaan atau lingkupan maka keduanya tidak akan saling berpootngan
c.    Hasil yang diperoleh dari asumsi ialah bahwa kurva indiferen ditarik melalui setiap titik sehingga membentuk gari kurva.
d.    Kurva indiferen dibutuhkan bagi pengorbanaan tertentu untuk mendapatkan kepuasan  yang optimal.
6.  Model Simulasi Komputer
Pengambilan keputusan siperlukan rancangan bangun (design) yang biasanya menggunakan komputer yang mampu menirukan  apa-apa yang dilakukan organisasi.

v  Robert D.Spech mengelompokkan model dalam rangka analisis kebijakan pengambilan keputusan ke dalam 5 kategori yakni sebagai berikut.
1.  Model Matematika
menggunakan teknik seperti misalnya linear programming, teori jaringan kerja, dsb. komputer dapat digunakan begitu pula dengan kalkulator yang dapat digunakan sebagai alat perhitungan saja bukan sebagai simulator.
2.  Model Simulasi Komputer
merupakan tiruan dari kasus yang sesungguhnya. Ada yang dibuat dengan peralatan dan ukuran yang sama persis dengan yang sesungguhnya.
3.  Model Permainan Operasional
Dalam model ini manusia dijadikan objek yang harus mengambil keputusan. Informasi diperoleh dari komputer atau video game yang menyajikan masalahnya. Misalnya seperti pada permainan perang-perangan (war games),video memberikan informasi dan menyajikan masalah yang berupa datangnya musuh yang akan menyerang kita dengan macam-macam cara penyerangan. Kita diminta mempertahankan diri dan menghancurkan musuh dengan peralatan yang telah disediakan pada video games tersebut.
4.  Model verbal
Model verbal adalah model pengambilan keputusan berdasarkan analogi yang lebih bersifat bukan kuantitatif. Dari analog itu kemudian dibuat dalilnya yang kemudian diterapkan untuk menyimpulkan dan mengambil keputusan yang nonkuantitatif.    
5.  Model fisik
Dalam menjalankan kebijakan pemerintah model fisik ini tidak begitu penting untuk dianalisis. Model ini,misalnya model dalam rangka pembuatan bangunan atau tata kota. Dalam model pengambilan bangunan misalnya berlaku model perencanaan jaringan kerja atau model PERT dan yang sejenisnya. Model ini merupakan serangkaian keputusan dalam program pembangunan dan pengembangan yang cukup kompleks. Bagian-bagian mana yang dapat dilakukan secara serentak, dalam arti tidak usah berurutan dan bagian-bagian mana yang mengerjakan bagian berikutnya. Ini lebih merupakan tugas dan pengambilan keputusan seorang insinyur daripada policy maker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar