Kamis, 06 November 2014

Tulisan 1

Data Sekunder 
A.    Hakikat Data Sekunder dalam Riset Pemasaran
Sebelum mengumpulkan data di dalam melakuklan riset, maka kita harus mengecek apakah data yang kita perlukan sesuai dengan persoalan yang kita hadapi sudah tersedia, misalnya dalam bentuk publikasi-publikasi baik dari lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta.
Hampir seluruh departemen atau lembaga-lembaga non departemen khususnya Biro Pusat Statistik dan Bank Indonesia dan lembaga-lembaga riset lainnya baik milik pemerintah maupun swasta merupakan sumber data sesuai dengan bidang masing-masing, contohnya; LIPI, Arsip Nassional, BAPPENAS, Lembaga Penelitian Tanah di Bogor, Lembaga Demografi dlsb. Organisasi-organisasi ini pun merupakan sumber data. Data yang doiperoleh dari pihak lain bukan diusahakan sendiri pengumpulannya disebut secondary data (data sekunder).

B.     Keunggulan Data Sekunder dalam Riset Pemasaran
Menurut Freddy Rangkuti (2005 : 25). Keuntungan data sekunder adalah sebagai berikut
a.       Penghematan dalam biaya dan waktu.
b.      Data dapat diperoleh di luar kemampuan peneliti (misalnya data BPS).
Menurut Gilbert A. Churchill (2005). Pada dasarnya terdapat empat keunggulan data sekunder, yaitu :
a.       Lebih hemat waktu dan hemat biaya bagi periset. Jika informasi yang diperlukan tersedia sebagai data sekunder, maka periset hanya perlu pergi keperpustakaan atau menjelajah internet, menentukan sumber yang sesuai, serta mengambil dan mencatat informasi yang diinginkan. Hal ini memakan waktu tidak lebih dari b[eberapa haridan lebih murah.
b.      Meskipun data sekunder jarang dapat melengkapi persyaratan data sebuah proyek riset, paling tidak dapat :

·         Membantu dalam merumuskan permasalahan, dan
·         Menjadi sumber data perbandingan sehingga data primer dapat dievaluasi dan diinterpretasikan lebih mendalam.
c.       Daya cakupnya yang dapat berskala nasional dan internasional.
d.      Data dapat diperoleh diluar kemampuan periset (misalnya data BPS).

C.    Keterbatasan Data Sekunder
Menurut Freddy Rangkuti (2005 : 25) kelemahan data sekunder adalah:
a.       Jarang sekali data sekunder dapat memenuhi tujuan proyek penelitian. Ini disebabkan oleh tiga faktor:
·         Unit pengukuran
·         Definisi kelas yang dipergunakan
·         Tahun penerbitan
b.      Data dikumpulkan untuk tujuan yang berbeda dengan tujuan penelitian yang sedang dilakukan.
c.       Selalu ketinggalan zaman. Untuk itu perlu diperhatikan :
·         Sumber data
·         Tujuan dipublikasikan
·         Rencana pengambilan sample
·         Prosedur pengumpulan data
·         Kualitas dari pengumpulan data ( pewawancara )
·         Prosedur analisis data
Menurut Gilbert A. Churchill (2005). Kelemahan data sekunder adalah sebagai berikut
a.       Jarang sekali data sekunder dapat memenuhi tujuan proyek penelitian. Hal ini disebabkan oleh factor unit pengukuran, definisi kelas yang dipergunakan dan peredaran publikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
b.      Data dikumpulkan untuk tujuan yang berbeda dengan tujuan penelitian yang sedang dilakukan.
c.       Pengambilan keputusan pemasaran biasanya memerlukan informasi yang mtakhir, padahal sumber data sekunder memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses antara pengumpulan data dan penerbitannya.

D.    Data Sekunder yang Diterbitkan
Beberapa sumber umum yang penting pada data sekunder, diantaranya adalah:
a.        Asosiasi. Asosiasi mengumpulkan dan mempublikasikan informasi yang terinci tentang hal-hal seperti pengiriman dan penjualan industry, pola pertumbuhan, factorfaktor lingkungan yang mempengaruhi industry, karakteristik operasi, dan sejenisnya.
b.      Pedoman umum data sekunder. Sumber untuk mencari informasi tentang topic tertentu adalah pedoman umum atas data sekunder, misalnya daftar sumber data Encyclopedia of Business Information Sources dalam industry peralatan listrik.
c.       Pencarian melalui computer secara online. Pencarian melalui computer secara online semakin popular dalam mencari informasi dan data yang dipublikasikan dalam 20 tahun terakhir, ketika system penyimpanan database yang dapat dibaca oleh computer tersedia didalamnya.

E.     Zaman Baru Informasi Sekunder dalam Riset Operasional
Informasi sekunder dalam penelitian historis dapat berupa para ahli yang mendalami atau mengetahui peristiwa yang dibahas dan dari buku atau catatan yang berkaitan dengan peristiwa, buku sejarah, artikel dalam ensiklopedia, dan review penelitian. Namun pada zaman baru informasi sekunder yang sering digunakan adalah “literature sekunder” Literatur sekunder adalah sumber informasi yang menyediakan tautan akses ke literatur primer, contohnya situs pangkalan abstrak dan indeks seperti PubMed. Keuntungan dari literatur sekunder yaitu tersedianya akses yang efisien ke literatur primer. Namun, untuk dapat menggunakan literatur sekunder maka pencari informasi harus menyesuaikan diri dengan cara penggunaan pangkalan data tersebut. Kita menggunakan literatur sekunder untuk memudahkan kita mencari literatur primer

F.     Basis data pada CD-ROM sebagai Sumber Data Sekunder
Produsen database mengumpulkan dan mengedit informasi menurut kriterianya sendiri. Produsen kemudian menyimpannya dalam tape atau compact disc (CD) dan menjualnya ke penjual database. Lalu penjual database menyimpan data dari kaset atau CD ke computer atau mungkin menjual salinannya dalam bentuk CD ROM. Penjual database dapat menggabungkan atau membagi informasi tersebut sesuai dengan kebutuhannya. Jadi, database yang sama dari penjual yang berbeda dapat memiliki struktur yang berbeda.


  



Daftar Pustaka

Churchill, Gilbert A. And Tom J, Brown . Dasar-dasar Riset Pemasaran  Erlangga, Jakarta. 2005.

Rangkuti, Freddy.  Riset Pemasaran.  Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.  2005.

R. Soedijono, 2008. Suplemen Kuliah: “Metode Riset Bisnis”. Universitas Gunadarma. Jakarta.



            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar