Sabtu, 19 Januari 2013

Kementrian Koperasi dan UKM di Indonesia

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (dahulu Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, disingkat Kemenegkop dan UKM) adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah. Kementerian Koperasi dan UKM dipimpin oleh seorang Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM) yang sejak tanggal 22 Oktober 2009 dijabat oleh Syarifuddin Hasan.

Tugas pokok dan fungsi

Kementerian Koperasi dan UKM mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah, serta menyelenggarakan fungsi :
  • perumusan kebijakan nasional di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah
  • koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah
  • pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawabnya
  • pengawasan atas pelaksanaan tugasnya
  • penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden.

Nama Kabinet Masa Jabatan Keterangan
1
Letjen. TNI H. Sarbini Pembangunan I 6 Juni 1968 - 28 Maret 1973 Bernama Menteri Transmigrasi dan Koperasi
2 Radius prawiro.jpg Dr. Radius Prawiro, Drs.ec.,AK Pembangunan II 28 Maret 1973 - 29 Maret 1978 Bernama Menteri Perdagangan dan Koperasi
3 Bustanil arifin.jpg Bustanil Arifin, S.H. Pembangunan III 29 Maret 1978 - 19 Maret 1983 Bernama MMenteri Muda Urusan Koperasi
Pembangunan IV 19 Maret 1983 - 21 Maret 1988 Dipisahkan dan berganti nama menjadi Menteri Koperasi
Pembangunan V 21 Maret 1988 - 17 Maret 1993  
4 Subijakto Tjakrawerdaya.jpg Subiakto Tjakrawerdaya, S.E. Pembangunan VI 17 Maret 1993 - 16 Maret 1998  
Pembangunan VII 16 Maret 1998 - 21 Mei 1998 Berganti nama menjadi Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil
5 Adisasono.jpg Adi Sasono Reformasi Pembangunan 23 Mei 1998 - 20 Oktober 1999 Berganti nama menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
6 Zarkasih Nur.jpg Drs. Zarkasih Nur Persatuan Nasional 23 Oktober 1999 - 20 Oktober 2001 Berganti nama menjadi Menteri Negara Koperasi dan Pengusaha Kecil Menengah
7 Alimarwan hanan.jpg H. Alimarwan Hanan, S.H. Gotong Royong 9 Agustus 2001 - 21 Oktober 2004 Berganti nama menjadi Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
8 Kabinet suryadarma.jpg Drs. Suryadharma Ali, M.Si. Indonesia Bersatu 21 Oktober 2004 - 1 Oktober 2009  
*** Mari Pangestu at the World Economic Forum on East Asia 2008.jpg Dr. Mari Elka Pangestu
(ad-interim)
Indonesia Bersatu 1 Oktober 2009 - 21 Oktober 2009  
9 Syarief hasan.jpg Syarief Hasan Indonesia Bersatu II 21 Oktober 2009 - sekarang

Perbedaan koperasi di Indonesia dengan negara luar

Dalam sejarahnya, koperasi sebenarnya bukanlah organisasi usaha yang khas berasal dari Indonesia. Kegiatan berkoperasi dan organisasi koperasi pada mulanya diperkenalkan di Inggris di sekitar abad pertengahan. Pada waktu itu misi utama berkoperasi adalah untuk menolong kaum buruh dan petani yang menghadapi problem-problem ekonomi dengan menggalang kekuatan mereka sendiri. Ide koperasi ini kemudian menjalar ke AS dan negara-negara lainnya di dunia. Di Indonesia, baru koperasi diperkenalkan pada awal abad 20. Sejak munculnya ide tersebut hingga saat ini, banyak koperasi di negara-negara maju (NM) seperti di Uni Eropa (UE) dan AS sudah menjadi perusahaan-perusahaan besar termasuk di sektor pertanian, industri manufaktur, dan perbankan yang mampu bersaing dengan korporat-korporat kapitalis.
  
Di Indonesia pengenalan koperasi memang dilakukan oleh dorongan pemerintah, bahkan sejak pemerintahan penjajahan Belanda telah mulai diperkenalkan. Gerakan koperasi sendiri mendeklarasikan sebagai suatu gerakan sudah dimulai sejak tanggal 12 Juli 1947 melalui Kongres Koperasi di Tasikmalaya. Pengalaman di tanah air kita lebih unik karena koperasi yang pernah lahir dan telah tumbuh secara alami di jaman penjajahan, kemudian setelah kemerdekaan diperbaharui dan diberikan kedudukan yang sangat tinggi dalam penjelasan undang-undang dasar. Dan atas dasar itulah kemudian melahirkan berbagai penafsiran bagaimana harus mengembangkan koperasi.

ICA (International Cooperative Alliance) adalah organisasi gerakan koperasi internasional yang dibentuk pada 1895, dan saat ini beranggotakan 220 organisasi gerakan koperasi dari 85 negara (termasuk gerakan koperasi Indonesia yang diwakili oleh Dekopin) yang memiliki lebih dari 800 juta anggota perorangan yang tersebar di seluruh dunia
Dalam General Assembly yang diselenggarakan pada 18-19 Oktober 2007 yang lalu di Singapura, ICA antara lain telah meluncurkan suatu proyek yang disebut ICA Global 300, yang menyajikan profil 300 koperasi klas dunia. Yang dijadikan kriteria untuk dapat terjaring dalam Global 300 ini, disamping jumlah volume usaha (turnover) serta asset, juga kegiatannya dalam melaksanakan tanggung jawab sosial (Cooperative Social Responsibility), yang antara lain meliputi: pelaksanaan nilai dan prinsip koperasi, pelaksanaan demokrasi, kepedulian pada lingkungan, serta keterlibatan dalam pembangunan masyarakat. Dengan kriteria ini berbagai jenis koperasi, yang berasal dari 28 negara dengan turnover sejak  $AS 63.449.000.000 hingga $ 654.000.000, termasuk dalam kelompok koperasi klas dunia ini. Dari berbagai jenis koperasi tersebut, yang terbanyak adalah koperasi/sektor keuangan (perbankan, asuransi, koperasi kredit/credit union) sebesar 40%, kemudian disusul koperasi pertanian (termasuk kehutanan) sebesar 33%, koperasi ritel/wholesale sebesar 25%, sisanya adalah berbagai macam koperasi, seperti: koperasi kesehatan, energi, manufaktur dan sebagainya. Dilihat dari penyebarannya, dari 300 koperasi tersebut, 63 koperasi diantaranya berada di Amerika Serikat kemudian disusul 55 koperasi di Perancis. 30 koperasi di Jerman, 23 koperasi di Itali dan 19 koperasi di Belanda.
Cukup menarik, di negara-negara yang biasa kita sebut sebagai negara kapitalis liberal ini, yang tidak memiliki U.U koperasi dan Menteri Koperasi, beberapa di antaranya memiliki koperasi yang memberikan sumbangan cukup berarti pada perekonomian nasionalnya, khususnya dalam bentuk sumbangan pada PDB, yaitu sebesar 21% di Finlandia, 17.5% di Selandia Baru, 16.4% di Swiss dan 13% di Swedia.
Di beberapa negara Asiapun terdapat cukup banyak koperasi yang termasuk dalam daftar Global 300, seperti Jepang yang menempatkan 12 koperasi raksasanya, 2 diantaranya bahkan menduduki peringkat 1 dan 2, yaitu Zeh Noh (koperasi pertanian, yang beromzet $AS 63.449.000.000) dan asset $ 18.357.000.000 dan Zenkyoren (koperasi asuransi yang beromzet $ AS 46.819.000.000) dan asset $ 406.224.000.000, Kemudian Korea Selatan yang walaupun hanya menempatkan 2 koperasi, satu diantaranya, yaitu NACF (National Agricultural Cooperative Federation) dengan turnovernya sebesar $AS 24.687.000.000 dan asset $ 199.783.000.000 menduduki  rangking 4. India juga memiliki 2 koperasi unggulan, yang satu koperasi pupuk IFFCO (Indian Farmers Fertilizer Cooperative) yang turnovernya $AS 1.683.000.000 dan asset $ 1.251.000.000 (peringkat 140) dan koperasi susu Amul yang turnovernya $AS 670.000.000 dan asset $ AS 11.000.000 (peringkat 295). Dan jangan lupa Singapura, negara yang hanya berpenduduk + 4.4 juta itu juga menempatkan 2 koperasi unggulannya, yaitu koperasi asuransi NTUC Income yang turnovernya $AS 1.273.000.000 dan asset $ AS 10.015.000.000 (peringkat 180) dan koperasi ritel NTUC Fairprice yang turnovernya $AS 808.000.000 dan asset $ AS 586.000.000 (peringkat 264).
Salah satu koperasi klas dunia versi Global 300 ICA yang termasuk dalam kelompok perusahaan klas dunia versi Fortune adalah Credit Agricole Group (Bank Koperasi Pertanian) dari Perancis, yang dengan turnover sebesar $ AS 30.722..000.000 dan asset sebesar $ AS 128.623.100.000, dan keuntungan sebesar $ AS 8.808.000.000, menduduki peringkat 18. Peringkat 1 versi Fortune ini adalah Wal-Mart Store yang pendapatannya sebesar $ AS 351.139.000.000, dan keuntungan sebesar $ AS 1.284.000.000 (2008).
Selain ICA Global 300 yang menyajikan profil koperasi-koperasi klas dunia, dalam kesempatan General Assembly tersebut ICA juga meluncurkan Developing 300 Project, yang menyajikan profil koperasi-koperasi di negara sedang berkembang dengan kriteria turnover dan asset yang lebih rendah, yang tertinggi Saludcoop koperasi kesehatan Columbia yang turnovernya sebesar $ AS 504.681.000 dan assetnya $ AS 223.893.000, sedangkan yang terendah adalah koperasi pertanian Uganda yang turn overnya $ AS 512.000 dan assetnya $ 399.000. Kedalam kelompok ini 5 negara Asia: Malaysia, Pilipina, Muangthai, Srilangka dan Vietnam masing-masing menempatkan 5 koperasi, sedangkan 4 negara Afrika: Ethopia, Kenya, Tanzania dan Uganda juga masing-masing menempatkan 5 koperasi; sementara dari Amerika Selatan, Columbia, Kostarika dan Paraguay juga menempatkan masing-masing 5 koperasi.
Di tengah perkembangan koperasi di seluruh dunia, baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang seperti diuraikan diatas, bagaimana dengan perkembangan koperasi di Indonesia? Seperti kita lihat, apalagi dalam ICA Global 300 yang meyajikan koperasi-koperasi klas dunia, dalam Developing 300 Projectpun yang menyajikan perkembangan koperasi-koperasi di negara sedang berkembang, tak satupun koperasi dari Indonesia yang masuk daftar.

Jumat, 23 November 2012

UKM, usaha yang tahan akan krisis !


Krisis ekonomi yang diawali dari krisis moneter pada akhir 1997 telah menimbulkan banyak persoalan bagi dunia usaha. Persoalan itu terlihat pada banyaknya sektor usaha besar yang mengalami kemacetan usaha.
KONDISI terbalik terjadi pada sektor usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) yang selama ini kurang diperhatikan justru mampu bertahan dalam kondisi krisis. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri ini merupakan pilar utama perekonomian Indonesia pada masa krisis.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab UKM mampu bertahan dari gempuran krisis moneter. Pertama, mayoritas UKM memproduksi barang konsumsi dan jasa dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan masyarakat yang rendah. Pendapatan masyarakat yang ikut terpuruk tidak banyak berpengaruh terhadap permintaan barang yang dihasilkan UKM.
Kedua, mayoritas UKM tidak mendapat modal dari bank sehingga keterpurukan perbankan dan naiknya suku bunga tidak berpengaruh banyak terhadap sektor ini. UKM mengandalkan modal sendiri dari tabungan. 

Dari beberapa pernyataan di atas kita dapat pastikan bahwa usaha kecil adalah usaha "sepanjang waktu" kenapa? karena usaha seperti ini tipikal usaha yang tanggung akan krisis ekonomi dan tidak seperti perusahaan-perusahaan besar, walaupun usaha ini hanya berskala kecil.



http://www.radarlampung.co.id/read/opini/48365-umkm-basis-ekonomi-yang-tahan-krisis-
http://myquran.org/forum/index.php?topic=75618.0
http://gunadarma.ac.id


apakah usaha kecil sudah menjadi motor ekonomi Indonesia?



Apakah usaha kecil sudah menjadi motor ekonomi Indonesia?

Pertanyaan ini sudah banyak di kemukan oleh berbagai pihak yang meraguka jika usaha kecil seperti tidak mampu untuk menjadi motor perekonomian Indonesia. Tapi menurut saya usaha kecil (UKM) sekitar 90% sudah menjadi motor perekonomian Indonesia. Salah satu buktinya adalah pernyataan di bawah ini:

Presiden SBY akhirnya mengakui keberadaan usaha kecil sebagai “pahlawan ekonomi Indonesia”. Pada saat memberi sambutan di pembukaan pameran kerajinan Indonesia Inacraft ke-14 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Rabu (25/4/2012), Presiden SBY menyebut “usaha kecil sebagai penggerak ekonomi nasional”.
Saat ini, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mencapai 99,9% dari keseluruhan pelaku usaha di Indonesia. Sekitar 97% tenaga kerja terserap di sektor ini. Juga, UMKM menjadi penyumbang 50% PDB Indonesia. Dengan demikian, tak berlebihan kiranya jika menyebut UMKM sebagai pahlawan ekonomi nasional.“ 



Menurut sumber di atas dapat di pastikan bahwa usaha kecil sudah mampu untuk menjadi “motor” perkonomian Indonesia, salah satu contoh lagi pada saat Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998 banyak sekali perusahaan-perusahaan besar yang “failed” tapi bagi usaha kecil itu tidak mempengaruhi perekonomian mereka, bahkan usaha kecil dapat membantu perekonomian Indonesia yang sedang anjlok saat itu.

Jumat, 26 Oktober 2012

Contoh UKM yang berhasil (kaleng Lukis)

Pada tulisan saya yang sekarang, saya akan membahas salah satu contoh usaha rumahan (UKM) yang berhasil hanyan dengan mengandalkan kreatifitas dan barang-barang bekas yang ada di sekitar lingkungan anda yaitu Kaleng Lukis.
Menurut pencarian saya di internet salah satu yang menginspirasi adalah seorang Lani Cahyaningsari, beliau merupak salah satu pencetus adanya ide membuat kaleng lukis yang sekarang sudah terkenal dimana-mana. Produknya sering di sebut dengan Kaleng Lani, beliau mendirikan usaha ini pertama kali pada tahun 2000 silam, dan dia menjual barang-barang tersebut dengan harga yang sangat terjangkau sekitar 15.000 sampai 20.000. dengan usaha ini Lani dapat meraup omzet sekitar 10.000.000 per bulan, dan itu merupakan angka yang cukup fantantis bagi sebuah UKM yang menciptakan sebuat barang cantik dari kaleng atau barang-barang bekas.
Biasanya Lani mengumpulkan kaleng-kaleng tersebut dari sekitar lingkungannya, ada yang berupa kaleng bekas susu ataupun kaleng bekas biskuit yang iya beli seharga 1000 sampai 2000 perkaleng. Salah satu yang mebuat Kaleng Lani begitu menarik karena tema dan gambar yang di buat oleh Lanis sangat "eyes catching" dan warna-warna yang di gunaka juga sangat beragam dam membuat para anak-anak keci menarik untun melihatnya. tetapi cat yang di gunakan oleh Lani cat yang amat dan memang khusus untung kaleng. berikut salah satu contoh kaleng lukis lani


Cara membuat kaleng lukis :
Pertama, kaleng dicuci untuk dibersihkan dari sisa produk konsumsi, kemudian dikeringkan. Kedua, dibentuk pola dan dipotong sesuai bentuk yang diinginkan. Ketiga, sketsa gambar dibuat dengan pensil lalu kemudian sketsa yang sudah kita buat kita warnai dengan cat lalu di keringkan di bawah sinar matahari. Setelah sudah kering lalu semprotkan pylox bening sehingga akan membuat warnanya lebih terang.

Sekian tulisan saya tentang UKM kaleng Lukis, semoga hal ini dapat meninspirasi para mahasiswa-mahasiswa seperti kita untuk bisa lebih berwirausaha dengan mengandalkan keterampilan dan kekreatifitasan kita, selain itu kita juga dapat menyelamatkan bumi dengan mendaur ulang produk-produk bekas yang tidak berguna menjadi barang yang canti dan berguna.


link : www.gunadarma.ac.id

Peran UKM Terhadap Perekonomian Nasional

Tugas ke dua ini saya akan membahas tentang peran UKM terhadap perekonomian nasional, tetapi pertama-tama kita harus mengerti apa itu UKM?
UKM adalah jenis usaha kecil dimana pemilik adalah sebagai pembuat ataupun penyalur modal, dan juga memiliki modal minimal 200 juta itu belum termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. UKM juga lebih bersifat personal dan kegiatan ekonomi rakyat.

setelah kita lebih mengetahui sedikit tentang apa itu UKM, sekarang kita akan membahas macam-macam UKM yang ada di Indonesia.
1.Usaha Mikro
Merupakan suatu usaha yang di miliki keluarga ataupun perorangan warga dan memiliki hasil penjualan maksimal Rp.100.000.000 (seratus juta rupiah) per tahunnya.
ciri-ciri usaha mikro :
a. jenis barang bersifat tetap
b. tempat usaha bersifat sementara
c. tingkat pendidikan pekerja rata-rata masih rendah
d. Umumnya tidak memilik izin
contoh usaha mikro seperti ternak, petani ataupun pembudidaya.

2. Usaha Kecil
usaha kecil yang memiliki hasil bersih sebesar Rp 200.000.000 (dua ratus juta) per tahunnya. hasil itu tidak termasuk tanah dan tempat usaha.
contoh usaha kecil seperti usaha makanan , minuman, pernak-pernik aksesories dan  juga seperti kerajinan tangan.

3. Usaha Menengah 
usaha ini termasuk usaha yang sudah lebih maju dan lebih besar di antar usaha mikro dan usaha kecil, karena usaha ini dapat memiliki kekayaan bersih mulai dari Rp.200.000.000 sampai dengan Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar)
ciri-ciri usaha ini :
a. manajemen lebih baik karna biasanya dalam kriteria ini usaha sudah mulai maju dan di kenal oleh banyak masyarakat.
b. sudah memiliki persyaratan secara legalitas
c. para pekerja rata-rata memiliki pendidikan yang tinggi dan terlatit.
contoh usaha menegah seperti usaha perdagangan (grosir) expor dan import, contoh lain seperti jasa transportasi taksi.

Peran UKM di Perekonomian Indonesia
Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen yaitu Departemen Perindustrian dan Perdagangan, serta . Departemen Koperasi dan UKM. Namun, usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih belum memuaskan hasilnya karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha besar. Pelaksanaan kebijaksanaan UKM oleh pemerintah selama Orde Baru, sedikit saja yang dilaksanakan, lebih banyak hanya merupakan semboyan saja sehingga hasilnya sangat tidak memuaskan. Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha besar hampir di semua sektor, antara lain perdagangan, perbankan, kehutanan, pertanian dan industri.

Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat besar dan telah terbukti menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat dilanda krisis ekonomi tahun 1997, kata Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (DPP HIPPI), Suryo B.Sulisto,MBA.







sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
http://yanhasiholan.wordpress.com/2011/05/29

link : www.gunadarma.ac.id

Selasa, 09 Oktober 2012

KOPERASI MAHASISWA (KOPMA)

Sekarang koperasi sudah mulai banyak di Indonesia. sebagai salah satu contoh koperasi mahasiswa. Karena saya berkuliah di Universitas Gunadarma maka saya akan membahas tentang koperasi mahasiswa Gunadarma.

1. Tentang Koperasi Mahasiswa Gunadarma


Koperasi Mahasiswa Gunadarma mulai di dirikan pada bulan Februari 2008. koperasi ini baru didirikan sekitar 4 tahun yang lalu, dan koperasi ini beranggotakan mahasiswa/i daru Gunadarma . Program ini di dirikan oleh Program Diploma Tiga Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma. Latar belakang di dirikannya kopma Gunadarma ini untuk menciptakan kreatifitas dan kemampuan mahasiswa/i dalam hal kewirausahaan, dan di harapkan dapat menimbulkan bibit-bibit wirausahan yang sukses. Koperasi Mahasiswa Gunadarma ini sudah memiliki 3 cabang yaitu Koperasi Gunadarma Depok, koperasi Gunadarma Kalimalang, dan Koperasi Gunadarma Kemang Pratama. Di koperasi ini di jual berbagai macam barang seperti alat tulis, tas , topi, makanan dll. dan harganya pun terjangkau bagi para mahasiswa. Kendala yang di hadapi koperasi ini adalah kurangnya manage SDM dan promosi yang kurang di perluas sehingga koperasi ini tidak begitu populer di kalangan mahasiswa.


2. Visi dan Misi Kopma Gunadarma

Visi : Mewujudkan lembaga usaha mandiri yang berintelektual dan berwawasan tekhnologi dan informasi.

Misi : 1. Pusat bisnis dan kewirausahaan lembaga yang selalu berkarya dan mandiri.

           2. Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)


3. Struktur Organisasi 


Dewan Pembina                      : Dr. Aris Budi Setiawan (Dosen D3 Bisnis Manajemen)

Ketua                                       : Bpk. Miftah Ardiansyah SSI, MMSI

Wakil Ketua                             : Bpk. Roswan Budi Utomo SE, MM

Penanggung Jawab Harian      : Ibu Lasminiasih SE, MM

Kepala Bidang                                   

1.      Keuangan                              : Ibu Lasminiasih SE, MM

2.      Marketing                              : Bpk. Yananto Mihadi SE, MM

3.      Kepala Produki                     : Bpk. Yananto Mihadi SE, MM

4.      Kepala SDM                         : Ibu Mulatsih SE, MM


Salah satu program yang di cetuskan di koperasi ini adalah Program penguliran dana,yaitu salah satu kegiatan pemberian pinjaman modal kerja yang diberikan kepada seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma sebagai langkah awal untuk mendorong munculnya jiwa bisnis & berwirausaha yang terdapat dalam diri mahasiswa dengan memanfaatkannnya dalam bentuk berbagai macam usaha kecil yang kreatif & inovatif. tapi program ini hanya di khususkan bagi kalangan mahasiswa saja.




    sumber : http://accountinghanni.blogspot.com/2012/10/profil-kopma-universitas-gunadarma_3720.html