NAMA : VICKY ANGGRAINI
NPM : 17211269
KELAS
: 3EA17
PENALARAN
DALAM KAITAN DENGAN PENULISAN ILMIAH
Penalaran
adalah suatu proses berpikir secara logis melalui pengamatan dari panca indera
dan menghasilkan sebuah kesimpulan atau konsep.
Penalaran
memiliki dua metode, yaitu:
1. Metode
Induktif
Seperti
halnya paragraf, penalaran induktif ini maksudnya adalah menjelaskan suatu
masalah/teori dari cakupan khusus, menjadi suatu simpulan yang umum.
2. Metode
Deduktif
Metode ini
kebalikan dari induktif, yaitu penalaran deduktif adalah penalaran yang
menjelaskan suatu masalah/teori dari cakupan umum, kemudian disimpulkan menjadi
cakupan yang lebih kecil (khusus)
Teori/masalah
yang dijelaskan, apabila telah melaui proses penalaran tentu diharapkan
dapat dibuktikan secara logis dan memiliki fakta-fakta yang menunjang asersi
dari teori tersebut, sehingga tidak hanya dapat meyakinkan si pengamat/penalar,
tetapi juga para pembaca.
Unsur Penalaran Penulisan Ilmiah
Menurut Widjono, (2007 : 210), unsur penalaran
penulisan ilmiah adalah sebagai berikut:
1)
Topik yaitu
ide sentral dalam bidang kajian tertentu yang spesifik dan berisi
sekurang-kurangnya dua variabel.
2) Dasar pemikiran,
pendapat, atau fakta dirumuskan dalam
bentuk proposisi yaitu kalimat pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya
atau kesalahannya.
3) Proposisi mempunyai beberapa jenis, antara lain:
(a)
Proposisi empirik yaitu
proposisi berdasarkan fakta.
(b)
Proposisi mutlak yaitu
pembenaran yang tidak memerlukan pengujian untuk menyatakan benar atau
salahnya.
(c)
Proposisi hipotetik yaitu persyaratan huungan subjek dan predikat
yang harus dipenuhi.
(d)
Proposisi kategoris yaitu
tidak adanya persyaratan hubungan subjek dan predikat.
(e)
Proposisi positif universal yiatu pernyataan positif yang mempunyai kebenaran
mutlak.
(f)
Proposisi positif parsial yaitu pernyataan bahwa sebagian unsur pernyataan
tersebut bersifat positif.
(g)
Proposisi negatif universal, kebalikan dari proposisi positif universal.
(h)
Proposisi negatif parsial, kebalikan dari proposisi negatif parsial.
4) Proses berpikir
ilmiah yaitu kegiatan yang dilakukan
secara sadar, teliti, dan teraraH
menuju suatu kesimpulan.
5)
Logika yaitu
metode pengujian ketepatan penalaran, penggunaan argumen (alasan),
argumentasi
(pembuktian), fenomena, dan justifikasi (pembenaran).
6)
Sistematika yaitu
seperangkat proses atau bagian-bagian atau unsur-unsur proses berpikir ke dalam
suatu kesatuan.
7) Permasalahan yaitu pertanyaan yang harus dijawab (dibahas) dalam
karangan.
8) Variabel yaitu unsur satuan pikiran dalam sebuah topik yang
akan dianalisis.
9) Analisis (pembahasan, penguraian) dilakukan dengan
mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencari hubungan (korelasi), membandingkan,
dan lain-lain.
10) Pembuktian (argumentasi) yaitu proses pembenaran bahwa proposisi
itu terbukti kebenarannya atau kesalahannya. Pembuktian ini harus disertai
dukungan yang berupa: metode analisis baik yang bersifat manual maupun yang
berupa software. Selain itu,
pembuktian didukung pula dengan data yang mencukupi, fakta, contoh, dan hasil
analisis yang akurat.
11) Hasil yaitu akibat yang ditimbulkan dari sebuah analisis
induktif atau deduktif.
12) Kesimpulan (simpulan)
yaitu penafsiran atas hasil pembahasan, dapat berupa
implikasi atau inferensi.
Penalaran dengan Penulisan Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh pengamatan, peninjauan
atau penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Atas dasar itu, sebuah karya tulis ilmiah harus memenuhi tiga syarat:
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah
2. Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah
3. Sosok tampilannya sesuai da telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah
2. Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah
3. Sosok tampilannya sesuai da telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa penalaran menjadi bagian
penting dalam proses melahirkan sebuah karya ilmiah. Penalaran dimaksud adalah
penalaran logis yang mengesampingkan unsur emosi, sentimen pribadi atau
sentimen kelompok. Oleh karena itu, dalam menyusun karya ilmiah metode berpikir
keilmuan yang menggabungkan cara berpikir/penalaran induktif dan deduktif, sama
sekali tidak dapat ditinggalkan.
Metode berpikir keilmuan sendiri selalu ditandai dengan adanya:
1. Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan
2. Dukungan fakta empirik
3. Analisis kajia yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
1. Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan
2. Dukungan fakta empirik
3. Analisis kajia yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar