Jumat, 30 Desember 2011

tulisan 5 ilmu budaya dasar

Penderitaan Anak Jalanan

Cerita anak jalanan seolah-olah tidak ada habisnya. Kita sebagai masyarakat sangan perihatin dengan segala penderitaan mereka. Mereka harus berjuang di tengah kota yang kejam untuk mendapatkan sejumlah uang agar bertahan hidup.Jual rokok, mengamen di pinggir jalan, membersihkan mobil-mobil orang dan sebagainya. Barangkali itu yang dapat mereka lakukan, dan mereka dapat kita jumpai di sudut terminal, jalanan atau tiap persimpangan kota besar.Apalagi seperti Jakarta, banyak sekali anak jalanan,hampir di setiap sudut ibu kota, selalu ada potret penderitaan anak jalanan. Sebenarnya hal itu tidak di inginkan oleh mereka, tetapi faktor ekonomi yang mendorong mereka melakukan hal tersebut. bahkan ada beberapa di antaranya yang berhenti sekolah hanya demi mendapatkan 10.000 rupiah berkat pekerjaan mereka sebagai anak jalanan. hal itu sangat miris, melihat bapak-bapak yang ada di anggota dewan dapat hidup bergelimpangan harta.
Diantara mereka ada yang memang karena faktor ekonomi, putus sekolah atau persoalan rumah tangga serta kondisi orang tua. Tak sedikit dari mereka yang bertahan, karena faktor tersebut yang menyelimutinya. Walau tak sedikit juga mereka yang berada di komunitas tersebut karena faktor kenakalan atau kurang mendapat perhatian keluarga ataupun lingkungan.
Apapun keadaannya, mereka adalah anak jalanan yang patut untuk diberi pembelajaran agar mereka tidak menjadi anak jalanan, dan memberi tahu mereka kalo tugas mereka itu belajar . Sebagai contohnya, Rina (14), seorang pengamen yang sering mangkal di lampu merah ibu kota.
Dirinya menuturkan tidak memiliki biaya untuk meneruskan sekolah, sementara ayahnya sudah meninggal dan ia harus mencari nafkah bagi ibu dan keempat adiknya, ditambah kondisi sang ibu yang sering sakit-sakitan.
“Sebenarnya saya ingin sekolah dan belajar seperti anak lainnya. Tetapi, kondisi ekonomi keluarga yang memaksa saya harus turun ke jalan,” bebernya.
Jika mendengarkan pernyataan mereka,hati kita yang mendengarkan sungguh sedih pastinya. Kita seharusnya bisa lebih lebih mengayomi mereka. Sebenarnya banyak sekali LSM yang memberikan pendidikan gratis bagi anak jalanan,tetapi hal itu tidak mengurungkan niat anak jalanan untuk tetap berkerja di jalan. Fikiran mereka masih terpaku hanya untuk "uang". Didalam fikiran mereka, mereka tidak perlu belajar jika akhirnya hanya membuang-bunag waktu dan tidak bisa mendapatkan uang. Maka dari itu sekarang masih sedikit minat anak jalanan untuk belajar.

Tulisan 8 ilmu budaya dasar

Harapan di masa depan

Setiap manusia mempunyai harapan-harapan di masa depannya. salah satunya ialah harapan menjadi orang yang lebih baik lagi, lebih berguna bagi semua orang dan juga menjadi orang yang sukses. Tetapi demi melanjutkan dan mewujudkan harapannyakita harus berusaha dan berdoa agar harapan itu tidak hanya sekedar harapan tetapi bisa menjadi kenyataan. Dibawah ini adalah sebuah resolusi harapan saya untuk masa depan saya kedepannya.
Berikut ini adalah harapan saya 4 tahun kedepan, Karna sekarang saya adalah seorang mahasiswi yang sedang menuntut ilmu,tentu harapan yang sedang saya fikirkan untuk 4 tahu mendatang adalah lulus dengan IP yang memuaskan,dengan begitu saya bisa memulai dan menata masa depan saya lebih baik lagi untuk kedepannya.
Kemudian resolusi harapan saya 6-7 tahun kedepan, walaupun ini masih lama tetapi kita harus tetap mempunyai harapan untuk bisa menjadi lebih baik lagi. Harapan saya untuk kehidupan saya 6-7 tahun kedepan adalah saya ingin mempunyai pekerjaan yang tetap dan saya akan mapan dalam pekerjaan saya. atau mungkin saya akan mendirikan sebuah usaha untuk mengembangkan hobi saya di bilang pakaian, contohnya dengan mendirikan sebuah butik. Dengan begitu saya bisa mempekerjakan orang-orang yang ada di sekitar saya.
Dan ini harapan saya setelah 10 tahun kedepan,yaitu bisa menikah dengan laki-laki yang saya cintai dan juga mempunyai anak yang soleh dan soleha. Dengan begitu selain saya ingin sukses di pekerjaan,saya juga ingin sukses di pernikahan saya. menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarga saya.
Yang terakhir adalaha harapan saya setelah 15-20 tahun kedepan. Mungki saat nanti umur saya sekitar 40 tahunan, di saat ini saya sudah bisa sukses baik pekerjaan ataupun keluarga saya. di masa ini juga masa bagi saya untuk bersemangat dalam menjalankan hidup saya.
Dan di masa-masa tua saya, saya ingin bisa berhasil dalam keluarga dan pekerjaan saya. Dengan begitu saya bisa lebih menikmati hari tua saya dengan bahagia. Dan juga melihat anak-anak saya menjadi orang yang sukses dan juga mempunyai cucu-cucu yang pintar-pintar. Dan bisa berhasil dalam hidupnya masing-masing.
Demikian di atas adalah sejumlah resolusi saya di dalam kehidupan saya . dengan saya mempunyai harapan saya bisa lebih termotivasi lagi dalam menjalankan hidup saya kedepannya.

tulisan ilmu budaya dasar 6

Cita-cita
Cita-cita adalah sebuah atau sesuatu keinginan yang ingin kita capai dimasa depan kita nantinya. Cita-cita itu dapat memotivasi kita untuk bisa bersemangat dan bekerja lebih giat lagi dimasa sekarang.Sehingga dimasa yang akan datang kelak cita-cita kita akan terwujud.
Dibawah ini adalah sebuah cerita tentang seorang anak kecil yang sangat bersemangat walaupun keadaan fisiknya sangat kekurangan. ia mempunyai cita-cita yang sangat hebat dan mulia. Namanya Satria, sejak lahir ia mempunyai kekurangan fisik pada bagian tangannya,maka dari itu ia susah untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari,ia mengandalkan kakinya agar bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari. disamping kekurangannya,ia juga berada di lungkungan keluarga yang kurang mampu,ayahnya bekerja serabutan di home industri,dengan gaji yang kecil itu membuat ayahnya merasa bersalah karna tidak bisa menyekolahkan anaknya ke jenjang yg lebih baik. maka dari itu Satri mempunyai cita-cita,ia ingin menjadi dokter agar ia bisa mengangkat keadaan keluarganya. Dengan begitu ia akan semangat untuk mewujudkan cita-citanya,meski ia berada di lingkungan yang serba kekurangan.
Sekarang Satria,duduk di bangku 3 SMP negeri yang ada di wilayahnya. Dia merupakan anak yang pintar di sekolahnya, ia selalu mendapatkan rangking 1 di sekolahnya. Ia mendapatkan kesempatan berupa beasiswa untuk bersekolah di SMA favorit dan bagus di wilayahnya. itu merupakan hal yang membanggakan bagi dirinya dan keluarganya. terutama untuk ayahnya. Dia berfikir dengan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi ia bisa lebih mudah untuk mewujudkan cita-citanya.
Dengan berjalan seiring waktu, Satriapun masuk ke SMA tersebut. Hari pertama masuk SMA,ia merasa sangat minder karena teman-temannya merupakan anak yang keluarganya mampu. tapi hal itu bukan halangan bagi Satria untuk tetap berprestasi di sekolahnya.
Seperti sewaktu di SMP, ia tetap berprestasi di SMA, selalu bisa mendapatkan rangking 1 di kelasnya. Sehingga akhirnya, setelah lulus dari SMA ia bisa masuk ke perguruan tinggi ternama di Indonesia. Tentu berkat prestasinya tersebut,ia bisa mendapatkan beasiswa dan melanjutkan pendidikannya ke universitas,dan mengambil fakultas kedokteran. Dengan begitu, ia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi dokter. Ayah dan Ibunya sangat bangga kepada anaknya itu. Karena mengganggap dengan semua kekurangan yang ada di dirinya,ia bisa tetap teguh untuk mewujudkan cita-citanya. Hingga akhirnya ia lulus dan berhasil menjadi dokter yang sukses. Ia berhasil membawa keluarganya ke tempat yang lebih baik lagi. Ayahnya tidak perlu lagi bekerja serabutan. Hal itu membuktikan bahwa kekurangan apapun yang ada di hidup kita, itu bukan suatu halangan untuk kita berprestasi dan bertekad untuk mewujudkan cita-cita kita. yang terpenting kita mau berusaha yang berdoa, dan terus semangat untuk mewujudkan cita-cita kita.

Minggu, 25 Desember 2011

Strategi Promosi


Strategi Promosi dan Periklanan 

A. Pengertian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran (bahasa Inggris: marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.[1]
Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta emndorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham. (http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_pemasaran)

B. Pentingnya Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang efektif merupakan salah satu factor keberhasilan perusahan dalam memasarkan produk yang di tawarkan. Dengan adanya komunikasi yang efektif, konsumen dapat dengan mudah mengenal produk yang di tawarkan, dengan begitu jaringan antara produsen dan konsumen dapat mudah di jangkau. 

C. Periklanan
Periklanan atau Promosi (Advertising) adalah suatu bentuk komunikasi yang ditujukan untuk mengajak orang yang melihat, membaca atau mendengarnya untuk melakukan sesuatu. Promosi biasanya mencakup nama prodak atau layanan dan bagaimana prodak dan layanan itu bisa bermanfaat bagi pembeli, untuk mengajak calon pembeli potensial untuk membeli atau mengkonsumsi prodak tertentu. Promosi atau pengiklanan modern berkembang bersamaan dengan berkembangnya produksi masal pada pertengahan abad ke 19 dan awal abad ke 20.
Para pemasang iklan komersial sering mencari cara untuk meninkatkan konsumsi produk atau pelayanan mereka dengan cara pelabelan, dengan cara pengulangan gambar atau nama produk atau layanan mereka dengan tujuan untuk mengkaitkan kualitas produk dengan labelnya dalam ingatan pembeli. Berbagai macan media dapat digunakan untuk mengirimkan iklan meliputi tradisional media seperti Koran, majalah, radio, televisi, papan pengumunan dan surat secara langsung.

D. Penjualan Tatap Muka
Penjualan langsung merupakan sebuah strategi untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditujukan untuk memengaruhi tindakan konsumen.[1] Penjualan langsung (hardsell) lebih menekankan pengambilan keputusan yang didasarkan atas rasional atau karena adanya keuntungan tambahan yang diberikan suatu produk.[2] Wujud dari penjualan langsung (hard sell) dapat ditemui dalam bentuk promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), penjualan langsung (direct response marketing), serta merchandising dan point of purchase. (http://id.wikipedia.org/wiki/Penjualan_langsung)

E. Promosi Penjualan
Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasar tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Customer promotion, yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.
2. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang / jasa dari sponsor.
3. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.
4. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan.
Namun yang jelas apapun jenis kebutuhan yang akan diprogramkan untuk dipengaruhi, tetap pada perencanaan bagaimana agar perusahaan tetap eksis dan berkembang. Apalagi jika perusahaan tersebut mempunyai lini produk lebih dari satu macam.

(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/strategi-promosi-penjualan-definisi.html)


cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia



Strategi Distribusi


Strategi Distribusi
 
A.PENGERTIAN MAJAJEMEN SALURAN
   Manajemen saluran adalah pengembangan strategi yang searah didasarkan pada bebagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barang-barang secara fisik atau non fisik guna mencapai tujuan perusahaan dan berada dalam kondisi lingkungan tertentu adlah definisi menurut C.Glen Walters.
Manajemen saluran dapat dikatakan perantara. Perantar pemasaran merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan di bidang distribusi, dan merka itu adalah:
a. perantara pedagang
b. perantara agen
B. Tren yang berdampak pada manajemen saluran
Tren yang semakin maju menyebabkan perusahaan  harus bisa berjalan seiringan dengan perkembangan tren tersebut, agar perusahaan tidak ketinggalan dan bisa tetap eksis dan memajukan perusahaannya.
C. Alasan Menggunakan Perantara
Beberapa alas an perusahaan menggunakan perantara:
1. Agar distribusi ke konsumen lebih cepat
2. Konsumen lebih cepat mengenal produk yang di tawarkan
3. Penyebaran produk lebih efisien waktu dan biaya.
Dari segi sistem ekonomi, peran dasar perantara pemasaran adalah mengubah persediaan yang bersifat heterogen menjadi berbagai macam barang yang ingin dibeli orang.
D. Keuntungan menggunakan perantara
1. membantu kegiatan produsen dalam mendistribusikan produknya.
2. Perantara juga dapat memberikan fasilitas alat atau jasa untuk beberapa produk yang bersifat tertentu.
3. Membantu dalam perkenalan produk kepada konsumen.
4. Membantu dalam mencari konsumen dan penginformasiannya kepada konsumen.
E. Beberapa Alternatif Distribusi
Beberapa alternative distribusi yang akan dibahas di sini didasarkan pada jenis barang dan sekmen pasarnya, yaitu:
• Barang konsumsi, ditujukan untuk pasar konsumen
• Barang industri ditujukan untuk sekmen pasar industry
F. Saluran Distribusi Barang Konsumsi
Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya :
1. Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.

2. Produsen – Pengecer – Konsumen

Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.

5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan. (Swastha dan Irawan, 1997, p.295-297)
G. Saluran Distribusi Barang Industrial

PRODUSEN---------------------------------------------->PEMAKAI
(INDUSTRI)
PRODUSEN -------->DISTRIBUTOR----------------> PEMAKAI
(INDUSTRI)
PRODUSEN ---->AGEN ----->DISTRIBUTOR------>PEMAKAI
(INDUSTRI)
PRODUSEN --->AGEN --------------------------------
>PEMAKAI
(INDUSTRI)

H. Faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran

1. PERTIMBANGAN PASAR
Beberapa factor pasar yang harus diperhatikan adalah
a. konsumen atau pasar industri
b. jumlah pembeli potensial
c. konsentrasi pasar secara geografis
d. jumlah pesanan
e. kebiasaan dalam pembelian

2. pertimbangan barang
factor yang dipertimbangkan dari segi barang ini antara lain
a. nilai unit
b. besar dsan berat barang
c. mudah rusaknya barang
d. sifat teknis
e. barang standard an pesanan
f. luasnya produk line
3. pertimbangan perusahaan
dari segi perusahaan factor yang diperhatikan adalah
a. sumber pembelsnjaan
b. b. pengalaman dan kemampuan manajemen
c. c. pengawasan saluran
d. pelayanan yang diberikan oleh penjual
4. pertimbangan perantara

factor yang dipertimbangkan adalah
a, pelayanan yang dibrikamn oleh perantara
b. kegunaan perantara
c. sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
d. volume penjualan
e. ongkos

Strategi Penetapan Harga


Strategi Penetapan Harga

A . Apa itu Harga ? 

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga
a. Pendapatan konsumen
Pendapatan konsumen menentukan jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli oleh individu. Suatu pertumbuhan ekonomi tingkat tinggi mengakibatkan pendapatan lebih bagi konsumen. Apabila pendapatan konsumen naik, mereka mungkin minta kuantitas lebih besar dari barang dan jasa tertentu yaitu jadwal permintaan untuk berbagai barang dan jasa mungkin tergeser keluar sebagai reaksi pendapatan yang lebih tinggi.

b. Preferensi / Selera Konsumen
Sejak preferensi konsumen (selera) untuk suatu produk berubah, kuantitas permintaan produk oleh konsumen juga berubah. Apabila produk menjadi kurang terkenal, permintaan untuk produk berkurang. Akibatnya surplus mungkin memaksa perusahaan menurunkan harganya untuk menjual apa yang telah mereka hasilkan.

c. Biaya Produksi
Faktor lain yang dapat mempengaruhi harga ekuilibrium adalah perubahan dalam biaya produksi. Ketika perusahaan mengalami biaya lebih rendah, mereka bersedia menawarkan (memproduksi) lebih untuk harga tertentu. Ini mengakibatkan suatu surplus produk, memaksa perusahaan menurunkan harga supaya dapat menjual semua yang mereka produksi.


C. Proses Penetapan Harga
Boyd, Walker, dan Laurreche dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran menyatakan bahwa: “Ada sejumlah cara dalam menetapkan harga, tetapi cara apapun yang digunakan seharusnya memperhitungkan faktor-faktor situasional. Faktor-faktor itu meliputi:
1. Strategi perusahaan dan komponen-komponen lain didalam bauran pemasaran.
2. Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk dipandang berbeda dari produk-produk lain yang bersaing dalam mutu atau tingkat pelayanan konsumen.
3. Biaya dan harga pesaing.
4. Ketersediaan dan harga dari produk pengganti.

D. Tujuan Penetapan Harga
Pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :
1. Berorientasi pada Laba, bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi atau sering disebut ”maksimisasi laba”.
2. Berorientasi pada Volume, bahwa penetapan harga sedemikian rupa agar dapat mencapai tingkat volume penjualan tertentu, nilai penjualan atau pangsa pasar tertentu.
3. Berorientasi pada citra (image), bahwa penetapan harga tertentu dapat membentuk citra perusahaan, misalnya menetapkan harga tinggi dapat membentuk citra perusahaan yang prestisius, sementara menetapkan harga rendah memungkinkan menjaga nilai perusahaan tertentu (menjaga harga yang terendah di suatu daerah).
4. Berorientasi pada Stabilitas Harga, hal ini dilakukan untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).


Sabtu, 24 Desember 2011

Daur Hidup Produk


Daur Hidup Produk
A. Peranan Daur Hidup Produk dan Strategi Pemasaran
Konsep daur hidup produk mempunyai peranan penting dalam penentuan strategi pemasaran. Konsep tersebut membantu manajer pemasaran dalam:
1.    Mengidentifikasi signifikansi tren penjualan.
2.   Memperkirakan sifat persaingan, biaya, dan peluang pasar yang terus berubah.  (http://akuntansigorgeuz.wordpress.com/2011/02/12/manajemen-pemasaran/ )


B. Tahap Perkenalan
Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
C. Tahap Pertumbuhan
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.


D. Tahap Kedewasaan
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

E. Tahap Kemunduran
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.